Otorita Klarifikasi, Investor Singapura Sembcorp Telah Lama Masuk IKN
Otorita Klarifikasi, Investor Singapura Sembcorp Telah Lama Masuk IKN

NUSANTARA, BMNindo – Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) memberikan klarifikasi terkait investor asing asal Singapura, Sembawang Corporation Utilities Pte Ltd (Sembcorp), yang terlibat dalam proyek di IKN melalui peletakan batu pertama atau groundbreaking ke-8. Menurut Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono, Sembcorp sudah lama berkolaborasi dengan PT PLN (Persero) untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 MegaWatt (MW), di mana 10 MW di antaranya sudah beroperasi.
“Sembcorp sudah lama terlibat di IKN, mereka bekerja sama dengan PLN membangun PLTS, dan sebagian dari kapasitasnya sudah berjalan. Jadi, ini bukan hal baru,” ujar Agung kepada BMNindo usai menghadiri West Sulawesi Investment Forum 2024 di Balikpapan, Jumat (6/9/2024).
Meski begitu, Agung belum bersedia mengungkapkan secara detail perusahaan-perusahaan lain yang akan terlibat dalam groundbreaking ke-8 yang rencananya akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Saat ini, sejumlah perusahaan masih dalam tahap persiapan dan penentuan kepastian waktunya. “Jumlah perusahaan yang akan ikut dalam groundbreaking masih dinamis, ada sekitar enam yang definitif, tetapi beberapa masih dalam proses,” tambah Agung.
Ia juga menegaskan bahwa para investor ini mendukung pembangunan ekosistem perkotaan, termasuk dalam bidang pendidikan dasar dan pendidikan tinggi. Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyatakan bahwa perusahaan asal Singapura yang bergerak di bidang energi baru terbarukan (EBT), Sembcorp Utilities Pte Ltd, akan bergabung dalam groundbreaking ke-8 pada September 2024. Sembcorp akan membangun panel surya berkapasitas 5-6 MW dengan nilai investasi sebesar 60 juta dolar AS atau sekitar Rp 930 miliar.
Hingga Agustus 2024, pembangunan infrastruktur dasar di IKN telah menyerap anggaran APBN senilai Rp 84,9 triliun. Sementara proyek-proyek yang menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) bernilai Rp 7 triliun, dan murni investasi swasta mencapai Rp 58,5 triliun.