Kebutuhan Mandor Bersertifikat di IKN Meningkat, Ini Pelatihannya
Kebutuhan Mandor Bersertifikat di IKN Meningkat, Ini Pelatihannya

NUSANTARA, BMNindo – Semen Merah Putih meluncurkan program Mandor Pintar Institute (MPI) yang dirancang khusus untuk memberikan pelatihan dan sertifikasi bagi pekerja konstruksi dari jenjang 1 hingga 6. Program ini mencakup keterampilan dasar hingga keahlian teknis lanjutan. Ratusan pekerja konstruksi di berbagai wilayah Jawa, termasuk Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur, telah disertifikasi melalui program ini. Tujuannya adalah memperkuat kualitas tenaga kerja konstruksi, sejalan dengan percepatan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur yang membutuhkan pekerja konstruksi bersertifikasi.
Diperkirakan, pada puncak konstruksi IKN, akan diperlukan sekitar 150.000 hingga 200.000 pekerja konstruksi bersertifikasi. Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 62 Tahun 2020 tentang Manajemen Proyek Strategis Nasional, seluruh pekerja yang terlibat dalam proyek-proyek strategis nasional harus memiliki sertifikasi sesuai standar yang ditetapkan. Tantangan ini cukup besar, mengingat ketersediaan tenaga kerja konstruksi bersertifikasi di Indonesia masih terbatas.
“Sertifikasi yang kami adakan bukan sekedar formalitas. Ini adalah jaminan bahwa setiap pekerja memiliki kompetensi yang diakui sesuai standar nasional,” ujar Nyiayu, perwakilan Semen Merah Putih, pada Selasa (3/9/2024). Menurut Ayu, perusahaan tidak hanya fokus pada penyediaan material berkualitas, tetapi juga berkomitmen memastikan tenaga kerja konstruksi memiliki keahlian yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan proyek besar seperti IKN.
Selain sertifikasi, MPI juga memberikan edukasi mengenai teknik aplikasi yang tepat kepada para pekerja konstruksi. Edukasi ini meliputi metode aplikasi struktur dan dinding bangunan yang sesuai dengan standar SKKNI Bangunan Gedung, yang ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Pelatihan tersebut bertujuan mengubah kebiasaan lama dan menerapkan metode yang lebih standar, seperti teknik pencampuran, pengadukan, serta cara pengaplikasian plester dan acian yang benar. Dengan demikian, hasil akhir konstruksi diharapkan memenuhi standar kualitas yang ditentukan, sehingga bangunan yang dihasilkan lebih kokoh dan berkualitas.